Showing posts with label technology. Show all posts
Showing posts with label technology. Show all posts

Wednesday, August 14, 2024

Hidup Tanpa Smartphone, Ketinggalan Zaman atau Kenyamanan?

Pernahkan Anda membayangkan bagaimana hidup tanpa smartphone? Lalu, bagaimana jika manusia hidup tanpa smartphone di era digital sekarang?

Smartphone sudah menjadi "sahabat" manusia yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Hampir semua aktivitas kita, dari bangun tidur, bekerja, hingga bersosialisasi melibatkan ponsel pintar.

Lantas, bagaimana jika kita mencoba hidup tanpa smartphone? Apa kita akan ketinggalan zaman atau malah merasa nyaman?

Ketika Hidup Tanpa Smartphone

Sebelum era smartphone, orang-orang lebih sering berkomunikasi secara langsung. Saat itu telepon rumah menjadi alat komunikasi utama untuk saling berkabar dengan kerabat atau teman. Dengan begitu, komunikasi menjadi lebih personal.

Orang-orang juga lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan bersama teman-teman sebagai hiburan di zaman dulu. Waktu luang yang ada dimanfaatkan untuk mengembangkan hobi dan bakat seperti bermain musik, melukis, memasak, dan berkebun.

Seiring waktu, teknologi semakin berkembang. Smartphone berubah menjadi lebih dari sekadar alat komunikasi. Smartphone bisa digunakan untuk menelepon, berkirim pesan, bermain game sederhana, dan mendengarkan musik.

Kini, smartphone telah berevolusi menjadi pusat dari segala aktivitas. Kehadiran smartphone telah membawa revolusi besar dalam cara kita hidup. Salah satu hal yang paling terasa adalah kita bisa terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, adanya akses internet membuat segala informasi mudah diakses dengan cepat. Banyak aktivitas yang sebelumnya harus memakan waktu lama, kini bisa diselesaikan dengan lebih cepat.

Fungsi smartphone terus berkembang. Kita mulai merasakan kemudahan yang ditawarkan smartphone dari membeli barang, memesan makanan, antar-jemput, hingga mengatur jadwal. Adanya pembayaran digital dan layanan online lainnya juga semakin memudahkan dalam aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, smartphone semakin dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru dengan kemampuan tinggi. Layaknya "sahabat", smartphone bisa menjadi teman saat belajar dan sumber hiburan dengan adanya berbagai macam aplikasi dan game.

Banyak aplikasi dan platform di smartphone yang bisa digunakan untuk kursus online, belajar memasak, belajar bahasa asing, membuat konten kreatif, dan lainnya.

Meskipun memiliki banyak manfaat, kita perlu ingat bahwa smartphone hanya sebuah alat. Di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, smartphone juga membawa sejumlah dampak yang perlu menjadi pertimbangan.

Notifikasi yang terus-menerus muncul di smartphone dan godaan membuka media sosial bisa mengalihkan perhatian kita. Di sisi lain, ketergantungan pada smartphone mungkin membuat kita sulit membangun hubungan yang lebih dalam dengan orang lain.

Rasanya sudah banyak orang yang mulai menyadari dampak positif dan negatif dari penggunaan smartphone di era digital seperti sekarang. Terlepas dari itu, apakah kita bisa hidup tanpa smartphone seperti dulu?

Apakah Bisa Hidup Tanpa Smartphone?

Hidup tanpa smartphone saat ini rasanya mungkin terdengar mustahil. Apalagi smartphone telah menjadi bagian integral dalam berbagai aspek kehidupan.

Meski begitu, kita tetap bisa hidup tanpa smartphone. Bukan hal yang tidak mungkin asalkan ada niat. Banyak orang sudah membuktikan bisa hidup tanpa smartphone dengan cara digital detox.

Dalam kurun waktu tertentu seseorang tidak menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone. Hal ini dinilai efektif untuk mengurangi ketergantungan pada layar smartphone. Mungkin di awal terasa sulit. Namun, hasilnya menjadi lebih produktif dan lebih bahagia.

Perlu diingat bahwa yang paling terpenting bukan hidup tanpa smartphone, melainkan menemukan keseimbangan. Menggunakan smartphone dalam aktivitas sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga mau tidur sah-sah saja. Paling penting adalah membatasi penggunaan smartphone dan jangan lupa menikmati kehidupan nyata.

Terlalu banyak menyerap informasi yang beredar melalui smartphone juga tidak terlalu baik bagi pikiran dan kesehatan mental. Gunakan smartphone secara bijak dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.

Monday, April 29, 2024

Bedanya Sabuk Baja Transmisi IVT dengan CVT Biasa

KLATEN, Auto News - Intelligent variable transmission (IVT) merupakan transmisi jenis continuously variable transmission (CVT) yang dikembangkan oleh pabrikan Korea Selatan.

Beberapa merek mobil di Indonesia menggunakan transmisi IVT seperti Kia dan Hyundai. Transmisi otomatis tersebut diklaim memiliki kelebihan daripada CVT biasa.

Salah satu bagian yang menjadi pembeda adalah sabuk bajanya meski secara prinsip kerja hampir sama dengan sistem CVT biasa namun IVT diklaim punya kelebihan.

Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru, mengatakan, ada perbedaan antara IVT dengan CVT pada umumnya yakni terkait efisiensi dan tingkat kehalusannya dalam mengatur percepatan.

“IVT lebih minim getaran, lebih responsif, dan efisien berkat adanya penyesuaian dari CVT pada umumnya, bagian yang secara kasat mata terlihat yakni ada pada sabuk bajanya,” ucap Arif kepada Auto News, Minggu (28/4/2024).

Arif mengatakan sabuk baja yang disematkan pada IVT merupakan rangkaian logam yang saling berkaitan menyerupai rantai, berbeda dengan sabuk baja pada CVT biasanya.

Agus Setiawan, Pemilik Sriyatin Car Ciledug, Tangerang mengatakan sabuk baja pada transmisi CVT memiliki konstruksi demikian sehingga bila sampai mengalami kerusakan pada tahap tertentu akan rontok.

“Sabuk baja pada CVT merupakan gabungan logam yang disatukan oleh lembaran sabuk, konstruksinya terbilang unik karena akan mudah rontok ketika tidak ada tegangan,” ucap Agus kepada Auto News, Minggu (28/4/2024).

Maka dari itu saat proses perbaikan, CVT memerlukan penanganan yang benar menurut Agus. Bahkan, untuk mencegah sabuk baja rontok, begitu sudah terlepas sabuk baja tetap harus ditali agar tegangan tetap ada.

“Jika ditekan maka sabuk baja tidak akan rontok, tapi bila kendur maka akan ada potensi rontok, desainnya sudah demikian adanya, sehingga memang membutuhkan penanganan khusus,” ucap Agus.

Agus juga mengatakan sempat ada anggapan bahwa sabuk baja pada CVT memerlukan penggantian secara berkala meski tidak ada kerusakan. Namun, anggapan tersebut menurut Agus kurang tepat.

“Jika konsumen mengoperasikan mobil CVT dengan benar, perawatan dilakukan secara rutin, dan ketika ada penurunan performa segera dibawa ke bengkel, maka kejadian sabuk baja rontok bisa dihindari,” ucap Agus.

Jadi, antara sabuk baja pada CVT biasa dengan IVT memiliki perbedaan dari segi konstruksi sehingga hasilnya diklaim dapat memperhalus pengaturan percepatan serta lebih efisien dan responsif.